Tips Sebelum Memutuskan Membeli Mobil Second

Sebagai karyawan dengan penghasilan yang pas-pasan, terkadang membuat hati mengurungkan niat untuk membeli mobil. Padahal, mobil bisa menjadi kendaraan yang sangat menguntungkan. Selain dibuat sebagai rekreasi, mobil dapat juga digunakan untuk keperluan berwirausaha seperti rental mobil. Alternatif bagi mereka yang berpenghasilan pas-pasan adalah dengan membeli mobil second. Namun, banyak hal yang perlu dicermati sehingga lebih baik memperhatikan berbagai tips sebelum memutuskan membeli mobil second.

10 Tips Sebelum Memutuskan Membeli Mobil Second yang Harus Diperhatikan

Kebutuhan mobil tidak selalu terpenuhi dengan mencari mobil baru. Mobil second bisa menjadi pilihan untuk menyesuaikan dengan biaya yang dimiliki. Berikut adalah 10 tips yang harus diperhatikan sebelum membeli mobil second.

1. Mencari informasi

Informasi sangat diperlukan sebelum membeli mobil second. Meskipun mobil yang dicari tergolong second, tetapi kualitas tetap perlu dipastikan. Calon pembeli harus memahami seluk beluk mobil yang diinginkan mulai dari spesifikasi, harga, dan tahun keluar. Informasi tersebut dapat dicari melalui website jual beli mobil second atau melalui majalah otomotif. Informasi tersebut akan mempermudah calon pembeli untuk memutuskan mobil second mana yang akan dipilih.

2. Membeli dari orang pertama

Keuntungan membeli mobil second dari orang pertama adalah calon pembeli dapat mencari tahu secara langsung mengenai latar belakang mobil yang akan dibeli. Harga jual yang ditawarkan kemungkinan akan lebih murah dibandingkan dengan harga jual di pihak ketiga seperti dealer.

3. Memahami latar belakang mobil second

Tips sebelum memutuskan membeli mobil second selanjutnya adalah memahami bagaimana latar belakang mobil tersebut. Calon pembeli bisa menanyakan berbagai macam pertanyaan seperti waktu membeli mobil, perawatan yang selama ini dilakukan, penggunaan mobil selama ini, riwayat kerusakan dan servis, dan pertanyaan-pertanyaan lain. Dengan mengetahui latar belakang mobil second, calon pembeli bisa melakukan pengecekan terhadap kualitas mobil berdasarkan kebiasaan pemiliki sebelumnya.

4. Memeriksa kondisi mobil secara fisik

Ketika menemui pemilik mobil, jangan lupa untuk memeriksa secara fisik setiap sudut bodi mobil. Kondisi-kondisi mobil seperti cat, adanya goresan atau penyok, dan bekas tambalan perlu diperiksa dengan saksama. Tidak hanya fisik luar saja, bagian dalam juga perlu diperiksa. Kondisi jok, plafon, dan dashboard dapat menjadi beberapa parameter yang bisa diperiksa. Jangan lupa untuk memeriksa kondisi semua ban.

5. Memeriksa kondisi elektronika mobil

Proses pemeriksaan tidak terhenti hanya begitu saja. Elektronika mobil juga harus diperhatikan. Calon pembeli bisa mencoba menyalakan mesin mobil. Periksalah bagian fungsi AC, speedometer, tanda bensin, dan sebagainya. Tidak lupa pula untuk memeriksa jarak yang telah ditempuh mobil. Rata-rata mobil telah menempuh setidaknya 16.000 sampai 24.000 km dalam setahun. Fitur-fitur tambahan dalam mobil seperti TV, radio, atau kamera parkir juga diperiksa.

6. Memeriksa kondisi mesin

Kondisi mesin tidak boleh terlewatkan dalam tips sebelum memutuskan membeli mobil second. Inilah pentingnya mengetahui segala informasi mengenai mobil second yang akan dibeli. Calon pembeli bisa memeriksa bagaimana kondisi mesin seharusnya dengan apa yang sudah ada di lapangan. Lebih baik calon pembeli membawa kerabat yang memiliki ilmu lebih dalam bidang mekanik untuk memastikan mesin mobil.

7. Kelengkapan perkakas mobil

Dalam setiap pembelian mobil biasanya dilengkapi dengan perkakas seperti kunci dan obeng. Tanyakan kepada pemilik mobil mengenai keberadaan dan kelengkapan perkakas mobil tersebut. Adanya perkakas mobil yang lengkap akan sangat mempermudah dalam perawatan mobil sehari-hari. Akan lebih baik apabila calon pembeli mendapatkan perkakas tanpa perlu membeli perkakas lagi.

8. Test Drive

Mengetahui kondisi mobil second bisa dilakukan dengan test drive. Calon pembeli bisa meminta izin kepada pemilik mobil untuk mencoba mengendarai mobilnya. Dengan test drive, calon pembeli bisa merasakan kondisi mesin dan kenyamanan selama berkendara dengan mobil tersebut. Salah satu tips sebelum memutuskan membeli mobil second yang bisa diperhatikan ketika test drive adalah saat mengerem pada kecepatan 50 km/jam, mobil seharusnya tidak mendecit. Jika muncul suara decitan, tandanya rem sedang mengalami masalah. Hal ini bisa menjadi perhitungan dalam proses tawar menawar harga.

9. Kelengkapan surat

Dokumen sebuah mobil sangat diperlukan untuk memastikan keaslian kendaraan dan menunjukkan bahwa kendaraan diperoleh dari tempat yang legal. Dokumen yang perlu ditanyakan antara lain BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Periksa semua keaslian tanda tangan di bagian lembar pengesahan dan hologram yang ada. Cocokkan nomor-nomor yang tercantum dalam dokumen tersebut dengan yang tercantum di mobil. Apabila sama, pastikan kembali mengenai kebenaran dokumen tersebut di kantor Samsat. Calon pembeli dapat membawa lembar salinan ketika pergi ke kantor Samsat.

10. Asuransi mobil

Asuransi dapat menjadi nilai tambah dalam sebuah mobil. Asuransi juga dapat membantu ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau pencurian. Calon pembeli bisa menanyakan terkait dokumen-dokumen asuransi dan meminta bekerja sama untuk proses balik nama. Apabila belum disediakan oleh pemilik mobil sebelumnya, calon pembeli bisa mengasuransikan mobil second tersebut jika diminati.

Sebelum memutuskan membeli mobil, pastikan bahwa biaya yang dimiliki sesuai dengan biaya yang ditawarkan oleh pemilik mobil. Setelah terjadi kesepakatan, pastikan segala dokumen jual beli yang legal dan lengkap segera dilengkapi. Jika perlu, calon pembeli dapat meminta salinan KTP pemilik mobil sebelumnya sebagai arsip pribadi. Dengan mengetahui dan memahami tips sebelum memutuskan membeli mobil second, diharapkan segala gambaran telah diterima dan dapat membantu dalam menyiapkan segala sesuatunya. Jangan tergiur dengan harga mobil second yang sangat murah karena kemungkinan berisiko.