Persaingan pada segmen Multi Purpose Vehicle di Indonesia nampaknya semakin ketat setelah Toyota meluncurkan Sienta. Toyota Sienta sendiri telah meluncur pada ajang ndonesia International Motor Show (IIMS) 2016 lalu. Peluncuran generasi kedua Sienta di Indonesia oleh Toyota dirasa sangat tepat, karena masyarakat Indonesia banyak yang meminati mobil keluarga 7 penumpang seperti Sienta ini. Ini terbukti dari antusiasme masyarakat saat peluncuran perdana Toyota Sienta. Selain animo masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap Sienta, ternyata Toyota Sienta memiliki beberapa fakta menarik.
Usia Sienta Ternyata Sudah Mencapai 11 Tahun
Di Indonesia, Sienta memang menjadi barang baru, namun di negara lain seperti Jepang dan Singapura ternyata mereka telah lama mengenal Toyota Sienta. Toyota Sienta diperkenalkan pertama kali sejak tahun 2003 silam. Ini berarti usia Sienta sudah mencapai 11 tahun. Generasi pertama Sienta diluncurkan pada tahun 2003 di Jepang. Sienta sejak pertama kali diperkenalkan sudah menggunakan pintu geser dengan 7 penumpang. Sienta sempat mendapat penyegaran sebanyak dua kali sejak pertama kalinya diperkenalkan yaitu pada tahun 2006 dan tahun 2011. Berikut adalah foto-foto Sienta dari masa ke masa
|
Sienta 2003 |
|
Sienta 2006 |
|
Sienta 2011 |
Sumber gambar: wikipedia
Investasi Toyota Sienta di Indonesia Mencapai 2,5T
Agar Toyota dapat diproduksi di Indonesia, Toyota menghabiskan biaya investasi mencapai 2,5 triliun. Perencanaan produksi Toyota di dalam negeri sudah direncanakan sejak tahun 2011. Sekarang, produksi Sienta dilakukan di Plant II milik Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, sejak bulan Juni 2016 lalu. Dana fantsastis tersebut dikeluarkan Toyota guna menambah fasilitas produksi di Plant II yang selama ini hanya memproduksi mobil dengan konfigurasi jok dua baris, yaitu hatchback Etios Valco dan Yaris serta sedan Vios dan Limo. Selain untuk keperluan operasi produksi Sienta, investasi tersebut juga ditujukan untuk pengembangan produk.
Kandungan Lokal Sienta Mencapai 80%
Program pemerintah yang mengharapkan agar pabrikan menggunakan kandungan lokal nampaknya mendapat respon positif dari pabrikan otomotif. Hal ini, terlihat dari penggunaan kandungan lokal yang semakin meningkat. Pihak Toyota mengklaim bahwa Sienta adalah model pertama produksi Toyota di Indonesia yang kandungan lokalnya 80 persen sejak dari pertama kali diproduksi. Kurang 5% dari Toyota Kijang Innova yang merupakan model dengan kandungan lokal tertinggi adalah mencapai 85 persen, namun ketika produksi generasi pertamanya dimulai pada 1977, kandungan lokal yang digunakan oleh Kijang cuma 19 persen.
Klaim produksi lokal 80 % kandungan lokal Indonesia itu terdiri dari 3.500 komponen termasuk mesin bensin 4-silinder 1.5L 2NR-FE yang diproduksi di fasilitas baru TMMIN, Plant III, serta pintu geser hasil yang diproduksi oleh PT Aisin Indonesia.Untuk sisa 20 persen yang belum menggunakan kandungan lokal adalah transmisi manual dan CVT serta front drive axle. Ditambah altenator dan beberapa komponen elektronik berteknologi tinggi.
Satu Sienta Baru Lahir dalam Waktu 169 detik
Produksi Sienta sudah ditarget mencapai 4.000 unit per bulan dengan begitu kita dapat menghitung banyak Sienta yang diproduksi hingga tahun ini mencapai 24.000 unit. Dengan produksi yang pada seperti itu, pada awal-awal produksi takt time (satu proses pembuatan satu unit mobil) Sienta sekitar 2,8 menit atau 169 detik. Jika dihitung dari hanya berupa lembaran baja sampai akhirnya jadi produk Sienta membutuhkan waktu 27 jam.
Rasio produksi Sienta dalam kondisi normal dibanding empat model lain yaitu Etios Valco, Vios, Limo, atau Yaris adalah 4:1. Itu artinya setiap empat unit Sienta yang selesai dikerjakan, baru satu Etios Valco, Vios, Limo, atau Yaris yang dibuat. Namun untuk saat ini perbandingannya meningkat menjadi 6:1 karena TMMIN ingin mengejar target pemesanan unit Sienta yang sudah dilakukan sejak bulan April lalu di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS).
Toyota Sienta yang Digemari Oleh Ibu Muda
Di Jepang, Sienta memiliki julukan mobil "Soccer Mom". Di Jepang, Sienta menjadi favorit digunakan oleh kalangan ibu-ibu muda untuk mengantarkan anaknya bermain bola. Selain itu, Sienta juga digunakan untuk banyak digunakan oleh ibu rumah tangga dalam melakukan aktivitas keseharianya. Toyota memang menargetkan pasar seperti itu untuk di Jepang. Sementara di Indonesia lebih Sienta menarget kepada keluarga, walaupun ternyata ada juga ibu-ibu yang membeli Sienta untuk mengantar anaknya, sama seperti di Jepang.
Sienta yang Kemungkinan akan Mempunyai Gen Hybrida
Negara-negara di Eropa, telah lama menggulirkan kebijakan Low Carbon Emission (LCE). Untuk itu, banyak produsen-produsen otomotif mulai mengembangkan kendaraan listrik ataupun berplatform hybrida. Di Indonesia sendiri kebijakan LCE ini belum begitu mendapat perhatian pemerintah. Pemerintah nampaknya masih berfokus pada program Low Cost Green Car (LCGC) yang selain murah, ramah lingkungan, juga diharapkan menggunakan kandungan komponen lokal yangg cukup banyak.
Sebenarnya, pabrikan mobil di Indonesia sudah ada yang siap apabila progam LCE ini digulirkan. Seperti misalnya Toyota, yang menyatakan kesiapan dalam memproduksi mobil Hybrida dan tinggal menunggu lampu hijau dari pemerintah. Model yang kabarnya kemungkinan mendapat jatah Hybrida adalah Toyota Sienta yang pada tahun 2016 ini baru diluncurkan. Jika itu benar, maka varian Hybrida bisa menjadi varian tertinggi Toyota Sienta. Namun, pihak Toyota masih enggan menyampaikan secara tegas mengenai spekulasi ini. Jika mobil dengan teknologi Hybrida akan diproduksi untuk pasar Indonesia, pihak Toyota masih terganjal model apa yang cocok untuk pasar Indonesia dan respon masyarakat Indonesia sendiri.
Post a Comment for "Beberapa Fakta Menarik dari Toyota Sienta"